Skip to main content

Pemimpin yang Melayani

Pemimpin yang melayani ? Sepintas terkesan agak religius atau terlalu berbau biblikal.
Pemimpin kok Melayani ? Bukankah sebaliknya, Pemimpin ya harusnya dilayani !?! Kalau harus Melayani, buat apa jadi Pemimpin ? Pemimpin yang urusannya banyak, mana sempat lagi melayani ?
Semua ini mencerminkan paradigma lama tentang Kepemimpinan. Belakangan, keyakinan bahwa Pemimpin yang baik justru haruslah Melayani, semakin banyak pengikutnya. Salah satu contohnya adalah apa yang didengar, dilihat, dan dialami Mike Wilson. Sebagai seorang Konsultan Manajemen, perjalanan hidup suatu saat membawanya untuk sadar bahwa Pemimpin yang Melayani ada dimana-mana, dan menghasilkan perubahan dan hasil yang menonjol. Baik di dunia bisnis, pendidikan, maupun pemerintahan. Penggalan penyadaran Mike Wilson merupakan kemasan cerita yang sangat apik dari Ken Jennings dan John Stahl-Wert.
Dalam ”The Serving Leader”, mereka menggunakan gaya novel untuk menggambarkan 5 point paradoksal yang tercakup dalam Kepemimpinan yang Melayani ini :

Melaju kearah tujuan yang besar
Untuk melakukan kebaikan yang paling mungkin, perjuangkan hal-hal yang tak mungkin. Pertahankan minat sendiri yang paling hebat dalam mencapai hal-hal di luar minat sendiri.

Membalikkan Piramid
Anda memenuhi syarat menjadi yang pertama, dengan mengedepankan orang lain terlebih dahulu. Secara hakiki, anda memegang kendali untuk membuat orang lain mendapatkan kendali.

Mendirikan Tonggak
Untuk bisa melayani banyak orang, anda harus terlebih dahulu melayani sedikit orang. Pencapaian kedalaman yang paling baik adalah tantangan untuk mencapai ke atas.

Membuka Jalan
Untuk mempertahankan nilai anda sendiri, anda harus memberikan semuanya pada orang lain. Hambatan anda yang terbesar adalah hambatan yang menghalangi orang lain.

Membangun Kekuatan
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan anda, berfokuslah pada kekuatan-kekuatan anda. Anda tak dapat menjadi yang terbaik, kecuali orang lain juga menjadi yang terbaik.

Terus terang, butuh waktu untuk mencerna ke lima point di atas. Saya perlu membacanya berulang kali, untuk pelan-pelan bisa meresapi kedalaman makna yang terkandung di dalamnya. Tak pelak lagi, Pemimpin seyogyanya Melayani. Apalagi Pemimpin Negara, Pemimpin Daerah, Pemimpin Masyarakat. Dan tema Pelayanan ini banyak diusung dalam berbagai Pilkada. Melayani untuk perbaikan kesehatan masyarakat, pendidikan gratis, peningkatan kesejahteraan, dan sebagainya.


Kita doakan semoga Pelayanan yang getol dikampanyekan belakangan ini merupakan inner call, bukan sekedar janji manis yang tidak diingat setelah meraih kursi Pemimpin.

Comments

Anonymous said…
Benar PAK IRWAN, setuju sekali..
TULISAN YANG BAGUS SEKALI...
Selamat atas NEW BLOGnya..bagus..soft!\\

"TO LEAD IS TO SERVE"
nothing else..only with OUR HEART..
then success of the journey will go to the distance..

let's light up indonesia\\