Skip to main content

Posts

Showing posts from 2009

Menelurkan Pemimpin Penerus

Venezuela, 2003. Ketika Hugo Chavez memenangkan kursi Presiden, rakyat Venezuela bersorak sorai. Dengan aliran Neososialisme yang dianut Chavez, besar harapan rakyatnya akan kesejahteraan yang jauh lebih baik. Dan selama 6 tahun masa pemerintahannya, tidak sedikit perubahan yang telah ia gulirkan. Pengelolaan minyak dinasionalisasi. Penggratisan sekolah. Dan masih sederet perbaikan lainnya. Disamping sejumlah pekerjaan rumah yang belum rampung, seperti penyediaan lapangan kerja, serta penurunan tingkat kriminalitas. Sekarang, Chavez merasa waktunya memerintah yang secara konstitusional dibatasi maksimal 2x tidak mencukupi. Ia pun meluncurkan referendum yang mencoret pembatasan masa jabatan presiden maksimal 2x. Tahun lalu, referendum tersebut kandas. Tetapi tahun ini dalam referendum ulang, ia menang. Kini Chavez punya kebebasan untuk memerintah selama mungkin, sepanjang ia dipilih kembali oleh rakyat Venezuela. Jakarta, 1999. Megawati mengantar partainya PDI-Perjuangan meraih kursi te
What is the Character of a Leader ? Di dalam rumah, ia adalah Kebaikan Di dalam Bisnis, ia adalah Kejujuran Di dalam Masyarakat, ia adalah Kesopanan Di dalam Pekerjaan, ia adalah Kecermatan Di dalam Permainan, ia adalah Sportivitas Terhadap yang Beruntung, ia memberi Selamat Terhadap yang Lemah, ia Menolong Terhadap yang Jahat, ia Bertahan Terhadap yang Kuat, ia Percaya Terhadap yang Menyesal, ia Memaafkan Dan terhadap Tuhan, ia Menghormati dan Mengasihi ...... (Dikutip dari Lead to Bless Leader - Paulus Bambang WS; yang mengutipnya dari Freeman Concepts. 2007. God's Little Instruction Book on Character .)

Dari beringas menjadi simpati

Belajar dari cara Edward "AIG" Liddy menghadapi dengar pendapat Congress Orang-orang Amerika sedang dalam kondisi “sensi” sekarang ini, terutama pada semua yang terkait dengan penyebab atau penambah krisis finansial yang sekarang sudah mewabah ke seluruh dunia. Pendapat umum sepakat bahwa salah satu biang keladi diantaranya adalah, perusahaan asuransi AIG yang mal-praktek menabrak rambu-rambu kehati-hatian, dan akhirnya menuai status ‘hampir sedikiiiit lagi’ bangkrut - dengan membawa ekonomi AS, dan kemudian dunia, bersamanya. Karena itu ketika Edward Liddy dijadwalkan menghadap Congress , ia sudah mafhum bahwa audience yang akan ditemuinya tidak akan bersahabat. Liddy tidak bertanggung-jawab atau kekacauan yang dibuat oleh AIG. Ia ditunjuk oleh Mentri Keuangan (saat itu) Hank Paulson untuk menjadi CEO yang baru dengan misi menyelamatkan AIG. Tetapi tentu saja Congress – dan masyarakat Amerika – melihatnya sebagai pemimpin AIG yang harus diminta keterangan sedetil-detilnya