Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2008

KEPEMIMPINAN DI KANTOR PAJAK

Berurusan dengan kantor pajak, terus terang yang timbul adalah perasaan tidak nyaman, dan membuat saya cenderung menunda-nunda penyerahan SPT Tahunan. Tahu-tahu sudah minggu terakhir batas waktu pelaporan. Sadar akan ramai, saya berusaha datang pagi-pagi supaya tidak perlu seharian berada di sana. Ketika tiba pk 07.30, betul sudah banyak orang. Tetapi petugas sudah banyak, dan pelayanan sudah dimulai - tidak birokratis menunggu jam kerja normal! Dan ternyata, mereka memperlihatkan senyum, wajah ramah, serta pengecekan yang tidak bertele-tele. Mendapat nomer 41, dua proses pelayanan saya lewati sampai mendapat tanda bukti pelaporan, tidak sampai satu jam! Bayangan akan pelayanan yang birokratis, lambat, dan ‘menyeramkan’, sirna sudah. Saya pulang dengan plong karena telah melaksanakan kewajiban tahunan sebagai warganegara yang baik. Kondisi di atas sebenarnya merupakan pengalaman saya yang kedua kalinya dalam berinteraksi dengan kantor pajak dan aparatnya. Beberapa bulan lalu, dengan

THE POWER OF NON-VIOLENCE

November 1989. Tembok Berlin baru saja dirobohkan. Perasaan mendua, antara harapan dan kecemasan menyelimuti perasaan masyarakat di negara-negara Tirai Besi Eropa Timur. Harapan akan kehidupan yang lebih baik, disertai kecemasan akan sisa-sisa kekuatan Komunisme dalam melakukan represi atas hidup mereka. Perasaan cemas dan skeptis khususnya lebih mencuat pada penduduk Cekoslovakia. Ini akibat trauma masa lalu : tahun 1968 gerakan masyarakat untuk kebebasan, ditumpas dengan keji oleh pemerintah Komunis yang didukung penuh tentara merah Soviet. Sesudah itu, selama dua puluh tahun, mereka dikondisikan bahwa gerakan memperjuangkan kebebasan akan berakhir dengan kegagalan. Dan saat itu, pemerintahan beserta kendali militer saat itu masih kuat dikuasai kalangan Komunis. Untunglah, selalu ada sekelompok orang optimis. Mahasiswa, pelajar, pemuda, dan aktivitis masyarakat mulai bergerak. Pada 17 November demo damai mereka dihadang dengan pentungan dan pemukulan. Tapi respons pemerintah tersebut